CHINA TIDAK SUKA JACK MA DI TOLAK DONALD TRUM

HARIAN TERKINI - Kegagalan Ant Financial Service Group, perusahaan yang dipunyai Jack Ma dalam mengakuisisi perusahaan Amerika Serikat MoneyGram kelihatannya berbuntut panjang. Transaksi yang digagalkan pemerintahan Donald Trump tersebut membuat pemerintah China tidak senang.

Editorial kantor berita kepunyaan pemerintah China, Xinhua mengkritik pemerintah AS beraksi agresif secara ekonomi melawan China. Mereka pun menebak hubungan perniagaan dengan AS di tahun 2018 tidak bakal berjalan dengan mulus.

"China dan Amerika Serikat bakal menghadapi perjalanan bergelombang dalam perniagaan di 2018 bila AS begerak dengan teknik mereka sendiri dan perbuatan balasan dari China dapat saja dilakukan," sebut Xinhua yang dilansir HARIAN TERKINI dari Business Insider.

Ant Financial sendiri sedang di bawah payung Alibaba, raksasa e-commerce yang dibanggakan China. Sehingga wajar andai penolakan akuisisi tersebut kelihatannya tidak diterima dengan baik oleh negeri Tirai Bambu itu.

Seperti dikabarkan sebelumnya, Ant Financial tahun lalu sebetulnya telah sepakat menggelontorkan duit USD 1,2 miliar atau di kisaran Rp 16,1 triliun untuk melakukan pembelian MoneyGram. MoneyGram diketahui beroperasi di 200 negara.

CEO MoneyGram, Alex Holmes, menuliskan perusahaannya tidak berhasil  mendapat persetujuan dari Committee on Foreign Investment, regulator yang berwewenang menangani akuisisi itu. Alasannya bersangkutan ketenteraman nasional di mana data MoneyGram dikhawatirkan digunakan untuk memata-matai penduduk AS.

Padahal Jack tampak akrab dengan Trump, bahkan tahun kemudian Jack berjanji akan membuat jutaan lapangan kerja di AS seiring perluasan Alibaba. Trump pun memuji Ma entrepreneur hebat. Namun pemerintahan Trump kelihatannya sekarang paling hati-hati dengan investasi dari China. 

"Kondisi geopolitik sudah berubah semenjak kami memberitahukan proposal transaksi dari Ant Financial nyaris setahun lalu," kata Holmes.

"Meskipun kami sudah mencoba yang terbaik guna bekerja sama secara kooperatif dengan pemerintah AS, menjadi jelas kini bahwa merger ini tidak bakal disetujui," pungkasnya.