TOGEL ONLINE

KAPUK JAWA, KEUNGGULAN YANG TERLUPAKAN


HARIAN TERKINI - Jika pohon randu mulai berbunga, dulu banyak sekali orang melihatnya sebagai pertanda hadirnya musim hujan. Demikian pun hadirnya musim kemarau ditandai dengan pecahnya kulit buah pohon randu ketika angin bakal menerbangkan kapuk yang halus dan lembut ke udara.

Namun, pertanda alam tersebut saat ini mulai susah diandalkan. Tiba-tiba saja di tengah masa kemarau, pertengahan Agustus lalu, hujan deras menyiram Kota Semarang, air menggenang di sudut-sudut kota.

Alam sudah berubah. Dulu di tidak sedikit tempat dengan gampang ditemukan pohon randu di pinggir jalan mengarah ke pedesaan. Kemurahan alam tersebut pernah menorehkan nama besar Java Kapok di seantero dunia. Sekarang, di sejumlah daerah yang dulu dikenal sebagai pusat tumbuhnya komoditas itu, laksana Pati, Kudus, dan Jepara, juga pohon-pohon randu pun tak semarak dulu. ”Dulu pegunungan Muria sarat ditumbuhi randu,” kata Mustaqim, penduduk Desa Terban, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Pada masa pemerintahan kolonial, komoditas tersebut diekspor, menjadi nomor satu di dunia. Tak melulu kapuknya, minyak biji kapuk juga diekspor. Hutan randu juga* terjaga. Sebaliknya, ketika ini lereng pegunungan di area Pati dan sekitarnya terlihat gundul.


Menurun


Dalam data statistik diketahui, dalam tiga tahun terakhir jumlah tumbuhan di Pati terus menurun. Tentu saja berkurangnya jumlah tumbuhan itu dominan terhadap jumlah produksi.



Pada tahun 2004, jumlah luasan tumbuhan kapuk menjangkau 17.870 hektar dengan produksi menjangkau 8.370,71 ton. Tingkat produktivitasnya menjangkau 554 kilogram per hektar. Pada tahun berikutnya jumlah lahan buatan turun 1.386 hektar hingga melulu tersisa 16.484 hektar. Berkurangnya luas lahan dominan juga jumlah buatan tahun 2005 dengan melulu mencapai 8.344,15 ton. Pada tahun 2006 luasan tanam kapuk di Pati pulang turun hingga melulu 16.330 hektar. Penurunan tersebut juga memengaruhi tingkat buatan yang pun turun sejumlah 119,31 ton.

Berdasarkan keterangan dari Santoso, pengusaha kapuk asal Desa Karaban, Pati, di antara penyebabnya ialah banyaknya pohon kapuk yang ditebang dan dipakai sebagai bahan bangunan. Berkurangnya pasokan menciptakan para pengusaha membaur kapuk mereka dengan kapuk yang didatangkan dari Thailand.

Tidak melulu itu, pabrik minyak klentheng (biji kapuk) di Desa Kauman, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, telah dua tahun berhenti dampak kelangkaan bahan baku. Semasa jaya dan bahan baku melimpah, pabrik itu dapat mengolah 24 ton biji kapuk per hari. Karena kelangkaan bahan baku, empunya perusahaan Tio Hien Thwan (THT) pun memblokir produksinya semenjak dua tahun lalu. Pabrik juga* terbengkalai. Bahkan, 10 mesin pengolah menjadi sarang laba-laba. Padahal, pabrik itu pada ketika masih berproduksi menyerap sedikitnya 30 pekerja.

Semula pabrik yang berdiri tahun 1937 tersebut memproduksi minyak kacang. Sejak 1971 mereka mulai memproduksi minyak klentheng. Dukungan bahan baku masih bagus karena nyaris di semua lereng Muria diisi kapuk.

Bahkan, di sepanjang jalan dulu tidak sedikit dipenuhi tumbuhan randu yang menghasilkan kapuk, laksana di Trungkal, Tayu, atau Bangsri. ”Tetapi, kini tidak sedikit tanaman yang ditebang untuk diciptakan papan perangkat pengecoran. Dan sekarang yang masih bertahan malah pabrik pengolahan kapuk berbentuk industri rumahan, laksana di Desa Karaban,” kata Agus Pramukajaya, yang dulu menangani bagian buatan minyak klentheng di THT.

Agus menuturkan, pasokan bahan baku mulai tersendat semenjak lima tahun lalu. Pasokan bahan baku turun dampak produksi kapuk menurun setelah tidak sedikit pohon kapuk ditebang. ”Masyarakat memilih menempatkan ketela pohon. Kalau pohon randu tidak ditebang, tersebut akan menghambat perkembangan ketela sebab sinar matahari terhalang. Masyarakat memilih tanam ketela sebab lebih dapat cepat dipanen,” kata Agu.

Berdasarkan keterangan dari Agus, pabrik minyak klentheng di THT dulunya dapat mengolah 24 ton klentheng per hari. Yang menjadi minyak melulu 14 persen, sisanya berupa bungkil. Bungkilnya dapat diekspor guna pakan ternak dan media pembiakan jamur merang. Minyak klentheng diekspor ke Jepang sebagai bahan insektisida dan pelumas mi basah supaya tidak gampang apek. Adapun abu klothok dari kulit randu dapat menjadi soda kristal guna bahan baku sabun. ”Sebetulnya, seluruh bagian kapuk dapat digunakan. Kalau pasokan biji kapuk masih ada, mesin kami masih dapat mengolah minyak biji kapuk,” kata Agus.

Potensi

Berdasarkan keterangan dari teknisi Perkebunan Percobaan Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Sata Yoga (47), walau sebagian besar perkebunan kapuk telah berkurang, pengembangan plasma nutfah di perkebunan kapuk eksperimen tetap dijaga dan ketika ini telah* mempunyai 155 nomor. ”Kami pun sudah melepas lima nomor. Bibit sangat tua di sini tahun 1934 yang didatangkan dari Bogor,” kata Sata.

Hanya saja, semua pengusaha industri kapuk randu sampai saat ini belum berencana membudidayakan lagi tumbuhan tersebut. Mereka masih menggantungkan pasokan kapuk dari wilayah lain atau bertahan dengan buatan alam yang jumlahnya terus menurun.

Padahal, menurut sejumlah pengusaha di Karaban, pasar untuk seluruh hasil turunan kapuk randu besar. Berdasarkan keterangan dari Santoso, di samping pasar dalam negeri, pasar luar negeri, laksana Malaysia, siap menampung komoditas tersebut. Hanya saja, di samping keterbatasan sumber bahan baku, keterbatasan dana pun menjadi tantangan lainnya. Dibutuhkan sokongan pemerintah guna pengembangan komoditas kapuk randu dan kelangsungan industri berskala menengah yang mengubah komoditas tersebut.

Menghutankan pulang sebagian distrik pegunungan yang gundul dengan tumbuhan randu bukanlah urusan yang buruk. Selain menjaga bahan baku, reboisasi dengan randu pun mampu menjaga wilayah dari ancaman bencana.
KAPUK JAWA, KEUNGGULAN YANG TERLUPAKAN KAPUK JAWA, KEUNGGULAN YANG TERLUPAKAN Reviewed by Unknown on December 25, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.